ARTIKEL

Rubahlah nasib ketika kamu mampu mengatakan untuk Berubah

CP:
facebook. http://www.facebook.com/noerfud.1604
twitter.

Rabu, 19 Februari 2014

Satu ilmu datang lagi

Ilmu itu datangnya dari mana,siapa, dan kapan aja bisa... bertambah pula ilmu kita bertambah pula seharusnya tawadhu kita sebagai umat muslim... sholat dzuhur tadi mungkin menjadi pengalaman dan berkah yang sangat luar biasa bagi diri ini untuk selalu dan terus berkaca..

Barisan shaf terdepan di waktu dzuhur tadi tepatnya samping saya.. ada seorang tua renta ikut berbaris mengikuti gerakan imam dan untuk melengkapi fardhu syarat sahnya sholat... disela ruku begitu kuatnya sang kakek tadi menopang badannya untuk membungkukan badan hanya dengan tahanan tangan.. begitu khusu dilihatnya bahkan saya jadi tidak khusu...
Begitupun disaan duduk diantara tahiyat beliau begitu susahnya mungkin dan saya perhatikan begitu gigih untuk beribadah kepada Allah..
Saya begitu terenyuh melihatnya dan berkaca pada diri sendiri " ya Allah saya malu pada diri saya, saya yang masih muda sehat wal afiat masih kuat tapi kenapa untuk sholat aja terkadang males dan kalah dengan godaan tapi kenapa sang kakek ini begitu kuat walau kondisinya sudah renta.. "

Selagi muda kenapa kita tidak bisa untuk menyempatkan walaupun sholat itu tidak lama dan sebgian orang selalu berkata cukup 5 menit dan 5 waktu... ya Allah berikanlah rahmat engakau kepada kami panjangkanlah umur kami... jauh kan lah kami dari godaan yang membuat kami jadi jadi males untuk beribadah kepada Engkau.. Ampunilah dosa kami. Amiin

Rabu, 12 Februari 2014

Finaly its my choice

Kaget yah bapak dan ibu saya ambil keputusan itu... maar mungkin inilah keputusan dan pilihantetakhir saya untuk tidak saya perpanjang. Hidup terkadang sulit untuk ditebak. Saya ambil konsekwensinya apapun itu.

Dan misi saya sedikit gagal juga c inginya saya keluar dari sini setidaknya ada yang bisa berbahgia namun apa boleh buat allah berkehendak lain.. mungkin... Buat sahabat saya ingat dunia tidak akan gelap jika hati kita diterangi dengan alquran...

Balik lagi ke masalah pekerjaan.. gegara saya keluar dan mencurahkan unek2 saya kemaren para management pun segera duduk bersama terkait uang kesehatan. Saya jujur uang segitu bagi saya tidak seberapa tapi ada hak-hak saudara saya termasuk saya yang seakan mereka manipulasi dan dihilangkan. Saya berjuang untuk itu untuk saudara saudara saya. Kini sudah terjawab.. 

Sedikit pelajaran yang mungkin saya ambil perjuangkanlah sampai titik nadi hak hak kita dan ingat mana yang hak dan mana yang bathil.

Selasa, 11 Februari 2014

Lagi-lagi ini pilihan

Kamu kenapa mau keluar, disini masih betah kan, trus kenapa gak kamu perpanjang kontraknya, perusahaan sudah cocok dengan kamu..???? Pertanyaan itu lah yang dilontarkan management terhadap saya hari ini.
Sebetulnya kalo berkaca dari apa yang putuskan kenapa saya tidak ingin perpanjang kontrak kerja di perusahaan ini melainkan satu yakni jujur saja saya merasa tidak dihargai. Banyak kejadian yang bikin saya mulai jenuh dan bosan dengan sistem yang ada.. salary masih jauh dari apa yang saya harapkan, hitungan lembur sedikit rancuh yah walau selama ini saya lebih memilih woles. Tunjangan kesehatan yang dari awal kontrak sudah disetujui tiba-tiba hilang ketika saya akan rembas karena kebijakan perusahaan, sedangkan di PP sudah jelas tercantum adanya pembayaran.. kejanggalan sedikit kejanggalan saya mulai merasakan.

Kalau saya keluar dari sini mau kemana? Kamu kepala rumah tangga wajib menafkahi istri dan keluarga kamu. Pertanyaan itupun dilontarkan seakan kekepoan mulai menggelantung dipikirannya. Kali saja itu juga hanya asumsi saya aja. Tapi yang jelas begini.. Hidup itu pilihan semua keputusan sudah saya pikirkan sebelumnya matang-matang.. ini sangat berisiko bagi saya. Tapi apa boleh buat ini kehidupan yang harus dijalani dan saya pilih lagi-lagi.

Jujur dalam hati saya paling dalam disini saya merasa seperti keluarga, teman secara individual mereka orangnya have fun bahkan salute akan ibadahnya walau terkadang dari sebagian ada yang cari muka.. saya hanya ketawa karena sesungguhnya saya hanya cari uang bukan cari muka.. bahkan sampai bingung kenapa dan dari penilaian apa mereka para management pilih salah satu kandidat terfavorite padahal dilapangan saya tahu kerja dia mungkin hanya keluhan bukan ke ikhlasan saat bekerja. Dibilang saya syirik yah saya syirik jika nafsu manusiawi saya berkata tapi jika batiniah saya berkata ataw menjabarkanya dalam kalimat ataw kata seperti ini mungkin beliau memang pantas mendapatkan karena rejeki semua sudah Allah yang atur.

Itulah kehidupan satu pengalaman lagi yang kini saya dapatkan... intinya belajar mengenal lingkungan baru setelah itu beradaptasi dengan baiklah.

Senin, 10 Februari 2014

Inilah kehidupan didunia

Sebenarnya saya sydah lama tidak nulis lagi... tapi setelah saya coba baca-baca blog orang jadi penasaran ma blog sendiri walawpun masih bingung apa yang saya mau tulis... hehehehehe..
Jadi ingat salah satu blog sahabat-sahabat aku... hihihi gak perlu dibahas itu urusan orang lain... disini saya mungkin cuma mau sedikit berbagi ilmu walau saya merasa masih cetek ilmu saya tapi apa salahnya saya bagi kan pengalaman... saya sedikit terenyuh baca kutipan kalimat ini yang keluar dari seorang mubaligh indosesia sebut saja inisialnya Ustadz Alhabsy... upsss keceplosan.. beliau berkata seperti ini
" Memang berat meninggalkan orang yang pernah kita cintai Namun lebih berat lagi kalau harus bersamanya tanpa ikatan yang halal. Memang terasa ada yang kurang saat tak ada lagi sms darinya Mungkin juga terasa hampa saat tak lagi melihat senyumannya
Namun, kalau itu untu kemaslahatan kau berdua, kenapa tidak? Bukankah kalau ia memang jodohmu, ia akan kembali padamu
Namun tidak dalam keadaan seperti ini. Saat kau dan ia tak belum bertaubat dan memperbaiki diri.
Saat kau dan dia menikmati hubungan yang tak diridhoiNya
Ikhlaskan dirinya..
Yakinlah tulang rusuk itu tak kan tertukar. Mulailah dengan mengurangi komunikasi
dengannya. Minimalisir perjumpaan dengannya. Bukan untuk memutuskan silaturahim, namun ini
proses terbaik dalam proses perbaikan diri. Kembalikan lagi hadiah darinya, atau kau bisa sedekahkan pada orang yang membutuhkannya Itu jauh lebih baik. Pasti ada godaan untuk kembali menerimanya. Pasti banyak cacian dari sekelilingmu, tapi tetaplah di jalan kebenaran. Cukuplah Allah yang Maha Tahu kesungguhanmu.. Biarlah Dia yang menyeka air matamu. Semoga ia gantikan dengan ganjaran mata air
surgaNya... Lalu, fokuskan energi untuk memperbaiki ibadahmu, juga akhlakmu terhadap kedua orang tuamu. Lihatlah di sekelilingmu, ada banyak orang yang membutuhkan perhatian dan kasih sayangmu.
Kenapa tidak kau berikan juga rasa cinta dan sayangmu pada mereka?
Biarlah Allah yang memertemukanmu dengan jodoh terbaikmu. Di tempat yang indah, di saat yang berkah. Saat kau dan dirinya sama-sama ingin membangun cinta karenaNya.
Allah bersama orang-orang yang memperbaiki diri.."

Jadi dunia ini tidak akan gelap selama diri kita masih bisa menerangi dengan petunjukNya.